REFLEKSI KONFERENSI ASIA AFRIKA 1955-2010

REFLEKSI KONFERENSI ASIA AFRIKA 1955-2010

oleh: bimo Adriawan

Lima puluh lima tahun berlalu semenjak Konferensi Asia-Afrika pertama di Bandung pada 18-24 April 1955. Kala itu para pemimpin dari 29 Negara di Asia dan Afrika berkumpul di Bandung sebagai reaksi dari kolonialisme dan perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Pertemuan antar pemimpin negara Asia-Afrika ini diprakarsai oleh lima negara, yaitu Indonesia, Myanmar, Sri Lanka, India, dan Pakistan. Setahun sebelum Konferensi Asia Afrika di Bandung, para pemimpin kelima negara pemrakarsa bertemu dua kali, pertama di Kolombo, Sri Lanka dan yang kedua di Bogor, Indonesia. 

Pertemuan yang berlangsung dari 18-24 April 1955 ini membahas permasalah umuim yang dialami oleh negara-negara yang hadir. Seperti ketegangan antara Cina dengan Amerika Serikat paska invasi Cina ke Taiwan, perlawanan terhadap kolonialisme terutama di wilayah Afrika Utara yang diduduki oleh Perancis, dan permasalahan Irian Barat. Pada pertemuan ini juga terdapat perdebatan yang cukup alot mengenai kebijakan-kebijakan Uni Soviet di wilayah Eropa Timur dan Asia Tengah sudah seharusnya dikecam karena tidak berbeda dengan praktik kolonialisme yang dilakukan oleh barat.

Akhirnya konsensus tercapai pada “kolonialisme dengan segala manifestasinya adalah terkutuk”. Pada kesempatan ini disepakati pula sepuluh kesepakatan yang dikenal dengan Dasasila Bandung. Tidak ada organisasi yang dibentuk dan tidak disepakati pula pertemuan selanjutnya.

Cerita mengenai Konferensi Asia-Afrika selama ini hanya berakhir di Dasasila Bandung, mari kita melihat apa yang terjadi setelah Dasasila Bandung. Dekade setelah Konferensi Asia-Afrika di Bandung, dekolonisasi terus meningkat. Konsep solidaritas antara negara Asia-Afrika menjadi kurang bermakna. Keretakan antara negara-negara pemrakarsa Konferensi Asia Afrika terjadi pada 1961 kemudian pada 1964-1965, ketika Cina dan Indonesia menekan untuk diadakannya konferensi Asia Afrika yang kedua.

Pada tahun September 1961 terbentuk Gerakan Non-Blok di Belgrade, Yugoslavia. Gerakan ini bisa dikatakan sebagai langkah nyata dari Konferensi Asia Afrika pertama pada 1955. Setelah gerakan ini terbentuk, India bersama dengan Yugoslavia dan Uni Emirat Arab berhasil mengadakan  konferensi tandingan bagi konferensi Asia Afrika kedua yang diusulkan oleh Cina dan Indonesia. Pada konferensi ini ketiga negara tersebut menolak desakan Cina untuk mengambil posisi anti barat, pada 1964-65 oleh oleh Indonesia.

Pada bulan November 1965, Konferensi Asia-Afrika kedua berhasil dilaksanakan di Aljzir, Aljazair. Namun, konferensi ini ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Konferensi Asia-Afrika di Bandung tidak dapat tergantikan.

Tidak ada pertemuan yang serupa dengan Konferensi Asia Afrika. Baru pada tahun 2005 tepat pada peringatan 50 tahun Konferensi Asia Afrika di Bandung. Para pemimpin negara-negara Asia-Afrika bertemu di Jakarta lalu ke Bandung untuk mengadakan New Asian-African Stategic Partnership (NAASP). Mereka berjanji untuk mempromosikan kerjasama ekonomi, politik, dan budaya antara dua benua.

Hanya satu yang abadi di dunia ini yaitu ketidakabadian, begitu pula dengan semangat solidaritas negara-negara Asia-Afrika pada 1955, luntur seiring berjalannya waktu. Konflik Timur Tengah, penindasan etnis minoritas di Cina, dan berbagai konflik yang mengemuka sepuluh tahun terakhir ini di negara-negara Asia-Afrika merupakan bukti lunturnya solidaritas itu. Bukan tidak mungkin solidaritas ini akan bangkit lagi, mungkin sudah saatnya negara-negara Asia-Afrika berembuk kembali dan bersatu untuk mewujudkan kembali solidaritas, upaya dekolonisasi masih harus terus dilakukan untuk mencapai kemerdekaan yang sesungguhnya. (O/B.A.)

Sumber :

“Bandung Conference.” Encyclopædia Britannica. Ultimate Reference Suite.  Chicago: Encyclopædia Britannica, 2010.

“Nonaligned Movement.” Microsoft® Encarta® 2009 [DVD]. Redmond, WA: Microsoft Corporation, 2008.

“Bandung Conference.” Microsoft® Encarta® 2009 [DVD]. Redmond, WA: Microsoft Corporation, 2008.

<!–[if pub]> 281 1 7560000 10692000 359410 259 261 257 276 262 279 1 0“““““““““““ 5 1 1 285 282 1 False 0 0 0 0 -1 304800 243 True 128 77 255 3175 3175 70 True True True True True 278 134217728 1 7 -9999996.000000 -9999996.000000 8 Empty 10027008 10066278 15453388 13421772 16711680 8388736 16777215 56 Waterfall <![endif]–><!–[if pub]> 22858575 22852950 (`@““““` 266 263 5 110183775 110178150 <![endif]–>

02292476904/08562367232

Posted in: Tidak Dikategorikan | Tagged:

2 respons untuk ‘REFLEKSI KONFERENSI ASIA AFRIKA 1955-2010

Tinggalkan komentar