Operation Valkyrie: Usaha Pembunuhan Adolf Hitler oleh Elit Kemiliteran Jerman

Oleh: Dzulfiqar Galih Devara Armanda – 180310190025

  Adolf Hitler, siapa yang tidak mengenal namanya?. Ia merupakan seorang diktator berapi-api dari negeri Bavaria sana. Adolf Hitler memimpin Jerman sejak pertama kali dilantik pada tahun 1933 hingga tahun 1945. Der Fuhrer memerintah Jerman dibalik panji partai kebanggaannya yaitu Partai Nazi. Ia bertujuan untuk membangun sebuah orde baru di Eropa yang dibawahi sepenuhnya oleh pemerintah Jerman. Untuk mewujudkan tujuan utamanya tersebut, Adolf Hitler membawa Jerman bertarung habis-habisan dalam Perang Dunia II.

Sebuah Rencana di Bulan Juli

  Jalannya Perang Dunia II dimulai ketika Jerman mulai menginvasi Polandia pada tahun 1939. Tidak perlu waktu lama untuk pasukan Jerman mulai menguasai Eropa Barat, bahkan di Afrifka Utara dengan dibawahi oleh Jendral Erwin Rommel, Jerman berhasil memukul mundur pasukan Inggris hingga Mesir dan mengancam Terusan Suez. Jerman terlihat sangat meyakinkan diawal Perang Dunia II, hal ini membuat Hitler teralu percaya diri hingga ia menjadi kurang berhati-hati dalam mengambil langkah selanjutnya.

   Hitler memang dikenal sebagai seorang yang penuh semangat serta memiliki kemauan kuat, namun terdapat garis begitu tipis yang membedakan antara kemauan kuat dengan keras kepala dan Hitler sendiri tidak berhati-hati sehingga ia melangkahi garis tersebut. Sikap keras kepala yang dimiliki Adolf Hitler sering membuatnya mengambil keputusan yang tidak dipertimbangkan secara matang dan berakibat buruk terhadap posisi Jerman dalam Perang Dunia II.

  Ambisi tinggi dari Hitler ternyata tidak diimbangi dengan kenyataan di lapangan. Kemiliteran Jerman tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk berperang diberbagai wilayah secara bersamaan. Kenyataan pahit tersebut sepertinya sangat sulit diterima oleh Hitler.  Posisi Jerman dalam perang semakin buruk ketika pasukan Jendral Erwin Rommel di Afrika Utara dipukul mundur oleh Jendral Bernard Montgomery dari Inggris hingga akhirnya 250.000 pasukan gabungan Jerman dan Italia menyerah pada bulan Mei 1943 di Tunisia. Selain itu, keikutsertaan Amerika Serikat dalam perang merupakan faktor yang perlu diperhitungkan.

  Amerika Serikat memang telah memberi Inggris suplai persenjataan sebelum mereka ikut serta dalam perang, namun dengan adanya serangan Jepang terhadap pangkalan Angkatan Laut yang terletak di Pearl Harbor akhirnya memberikan mereka alasan untuk turun ke medan perang sesungguhnya. Secara kemiliteran, Amerika Serikat merupakan ancaman besar bagi Jerman. Dari tahun 1942-1944, Amerika Serikt berhasil memproduksi 248.000 pesawat. Berbanding terbalik dengan Jerman yang hanya mampu memproduksi 81.000 pesawat. Jerman dengan jelas kalah dalam jumlah, namun hal seperti ini tidak dipertimbangkan oleh Hitler.

  Puncak akibat dari sikap keras kepala Hitler adalah invasi Jerman ke Uni Soviet yang sangat merugikan pasukan Jerman. Mereka tidak memperhitungkan keadaan musim dingin di Uni Soviet yang jauh lebih ekstrim. Dengan keadaan yang tidak menguntungkan tersebut, Hitler tetap memaksa pasukan Jerman untuk berperang. Akibatnya banyak prajurit yang kelaparan dan kendaraan yang tidak bisa berfungsi karena membeku. Alhasil, Pasukan Jerman dapat dikalahkan oleh Uni Soviet dalam pertempuran di Stalingrad.

  Beberapa faktor tersebut berkibat fatal bagi moral warga sipil maupun dalam kemiliteran Jerman. Sekutu yang terus melakukan pengeboman ke kota-kota Jerman mengancam produksi persenjataan, hal ini membuat moral prajurit semakin memburuk. Sementara warga sipil mulai beranggapan bahwa perang sudah tidak dapat dimenangkan lagi, apalagi setelah luluh-lantahnya kota Hamburg akibat pengeboman oleh Sekutu. Situasi diperparah setelah Kepala Staf Angkatan Udara Jerman bunuh diri sehingga membuat jabatan yang didudukinya kosong disaat waktu yang genting.

  Mulai sekitar tahun 1943 sampai awal tahun 1944, dengan semakin buruknya posisi Jerman dalam Perang Dunia II, situasi dikalangan pejabat atas militer Jerman mulai menuju kekacauan. Mereka mulai merasa tidak mungkin Jerman dapat memenangkan perang. Hal ini menyebabkan munculnya pihak oposisi dari Hitler yang menginginkan sang diktator digulingkan dari jabatannya. Mereka yang memiliki tujuan serupa merancang sebuah operasi untuk membunuh Hitler.

  Rencana ini disebut dengan The July Plot atau lebih dikenal dengan Operation Valkyrie. Operasi tersebut direncanakan oleh pejabat militer berkedudukan tinggi Jerman untuk membunuh Hitler yang dianggap telah memimpin Jerman ke dalam kehancuran. Meskipun ini bukan pertama kalinya terjadi sebuah percobaan pembunuhan terhadap Hitler, Operation Valkyrie merupakan percobaan yang paling dikenal oleh khalayak umum.

  Harapan dari para perancang operasi ini adalah dengan meninggalnya Hitler akan memicu konsolidasi politik serta penggulingan pemerintah yang nantinya akan dilakukan. Mereka juga akan menyatakan bahwa pembunuhan Hitler merupakan bagian dari percobaan penggulingan pemerintah oleh Partai Nazi yang oposisi terhadap Hitler. Melalui alibi tersebut, militer Jerman akan memiliki alasan untuk memenjarakan politis tinggi Partai Nazi dan mendirikan pemerintah baru dengan Carl Friedrich Goerdeler sebagai Kanselir dan Ludwig Beck sebagai presiden Jerman. Pemerintah baru ini bertujuan untuk menyelesaikan perang dengan jalan tengah yang tidak merugikan Jerman.

 

Dalang dibalik Opertaion Valkyrie

  Pada pertengahan tahun 1941, Amerika Serikat dan Inggris bersama dengan pasukan sekutunya mulai mendekati Jerman melaui Front Barat, sementara Uni Soviet mulai mendekati Jerman dari Front Timur. Pada saat itulah para perancang operasi ini memiliki tujuan yang jelas, yaitu menghentingkan invasi serta mencegah bertambahnya korban jiwa. Semua itu dilakukan demi menyelamatkan tanah air mereka dari kehancuran total.

  Operation Vakyrie merupakan percobaan pembunuhan terhadap Hitler yang dirancang oleh jajaran atas kemiliteran Jerman. Menurut Roger Moorhouse dalam Killing Hitler: The Third Reich and The Plot Against The Fuhrer, nama-nama dibalik opersai ini banyak yang berasal dari petugas yang memiliki jabatan tinggi di kemiliteran Jerman.

  Operation Valkyrie sendiri menarik partisipasi kurang lebih 200 pemberontak namun dalam tulisan ini akan lebih fokus terhadap mereka yang mengambil peran besar. Orang-orang tersebut adalah Ludwig Beck, Wilhelm Canaris, Hans Oster, Helmuth von Moltke, Heinrich von Stulpnagel, Carl Gorderel, Friedrich Olbricht, Henning von Tresckow, dan Claus von Stauffenberg.

  Beberapa partisipan Operation Valkyrie ternyata memang bukan pendukung Hitler dengan Partai Nazinya sejak awal seperti Henning von Tresckow.  Banyak dari mereka juga telah melakukan kejahatan perang yang penuh kekejaman. Eduard Wagner, penyedia pesawat bagi Stauffenberg pada saat dilaksanakannya operasi tersebut, merupakan seorang pembunuh massal yang bertanggung jawab atas Ghettoization of Jews (memperburuk lingkungan hidup orang Yahudi).

himse 1

Claus Von Stauffenberg, eksekutor dari Operation Valkyrie.

(Universal History archive)

  Terakhir ada Claus von Stauffenberg. Seperti yang lainnya dalam operasi ini, ia juga seorang prajurit yang memiliki jabatan tinggi dalam kemiliteran Jerman. Pengalaman yang dimiliki Stauffenberg pun tidak dapat diragukan lagi. Ia pernah ditempatkan di Polandia, Uni Soviet, Perancis Barat, dan bahkan Afrika Utara dimana ia kehilangan mata kiri, tangan kanan, dan beberapa jari ditangan kirinya. Pada awalnya Stauffenberg memang mendukung Partai Nazi, namun seiring berjalnnya waktu dengan keadaan Jerman yang tidak meyakinkan dalam perang membuat ia memilih untuk tidak mendukung Hitler lagi.

  Meskipun ia sedikit telat bergabung dalam operasi ini, Stauffenberg merupakan nama penting yang perlu dihitungkan. Dengan jabatannya sebagai Kepala Staf Tentara Cadangan Jerman membuatnya dapat memasuki Wolf’s Lair (markas besar Fuhrer di Front Timur) dengan mudah. Oleh karena alasan itu Stauffenberg diberikan tugas utama, yaitu secara pribadi melakukan percobaan pembunuhan terhadap Hitler.

 

Jalannya Operation Valkyrie

  Operation Valkyrie direncanakan akan dilakukan di Wolf’s Lair yang bertempat di Rastenburg, Prusia Timur (sekarang menjadi Polandia). Operasi ini dilakukan pada 20 Juli 1944 dimana saat itu sedang berlangsung pertemuan di ruang konferensi Wolf’s Lair. Dari tanggal pelaksanaan itulah Operation Valkyrie mendapat sebutan lain, yaitu The July Plot. Sementara untuk membunuh Hitler, komplotan ini merencanakan untuk menaruh bom pada ruang konferensi.

  Rencana yang penuh resiko tersebut dilakukan secara langsung oleh Stauffenberg. Ia membawa bom dalam sebuah koper dan meletakkan koper tersebut dibawah meja yang dekat dengan Hitler. Ketika sang Furher sedang memimpin pertemuan, Stauffenberg meminta izin meninggalkan ruangan untuk menerima telepon selagi ia menunggu suara ledakan terdengar.

Sialnya bagi komplotan Operation Valkyrie, seorang prajurit tidak sengaja memindahkan koper yang telah ditempatkan oleh Stauffenberg. Koper tersebut tetap meledak tepat pada pukul 12:42 siang dan membunuh seorang prajurit dan melukai tiga orang lainnya, namun intensitas ledakan bom tersebut tidak cukup kuat untuk membunuh Hitler. Ia selamat dan hanya mengalami luka-luka kecil, bahkan Hitler masih cukup kuat untuk melaksanakan pertemuan dengan Benito Mussolini pada sore harinya sekaligus menunjukan kepada Mussolini tempat terjadinya ledakan.

himse 2

Adolf Hitler menunjukkan kepada Bennito Mussolini ruangan konferensi dimana usaha pembunuhan terhadapnya dilakukan (Ullstein Bild / Getty Images)

  Stauffenberg sendiri setelah mendengar suara ledakkan langsung bergegas terbang ke Berlin untuk melanjutkan rencana berikutnya, yaitu melaksanakan coup d’état (kudeta). Stauffenberg yang mengira Hitler telah tewas segera menggunakan Tentara Cadangan Jerman untuk melakukan kudeta. Namun, karena belum terdengar kabar bahwa Hitler benar-benar tewas, rencana tersebut ditunda. Setelah adanya konfirmasi bahwa Hitler berhasil selamat, Jendral Friedrich Fromm, komandan dari Tentara Cadangan Jerman yang mengencam Operation Valkyrie, membeberkan nama-nama konspirator dibalik operasi tersebut kepada pemerintah.

  Setelah nama para pelaksana Operation Valkyrie terungkap, Stauffenberg dan Friedrich Olbricht ditangkap dan langsung dieksekusi mati sehari setelahnya. Ludwig Beck yang juga tertangkap memilih bunuh diri daripada harus diadili, sedangkan Henning von Tresckow langsung bunuh diri setelah mengetahui operasi tersebut gagal. Sementara Erwin Rommel diberikan pilihan antara menghadapi pengadilan atau bunuh diri, ia memilih untuk bunuh diri. Friefrich Fromm sendiri dieksekusi oleh pasukan penembak pada tahun 1945. Selain para petinggi militer, ratusan partisipan lainnya juga ditangkap dan sekitar 200 orang dari mereka dieksekusi mati.

  Operation Valkyrie telah terbukti gagal. Hitler menjadi semakin percaya diri dengan Jerman dan kemiliterannya. Ia mengatakan “selamat dari kematian dengan cara yang sangat luar biasa” lalu menambahkan “saya semakin yakin bahwa tujuan besar yang saya layani sekarang akan selamat dari bahaya yang mengancam saat ini dan pada akhirnya semuanya akan berakhir dengan kebaikan”. Hitler sepertinya yakin bahwa takdir telah mengampuni dirinya. Tetapi naas bagi dirinya, pada 30 April 1945 sesaat sebelum Jerman menyerah kepada sekutu, Adolf Hitler memilih untuk bunuh diri. Sementara Wolf’s Lair sendiri telah diledakkan oleh Uni Soviet pada Januari 1945.

 

Sumber Referensi

Buku

Jones, Nigel. (2008). Countdown To Valkyrie. London. Frontline Books.

Internet

  1. N. Trueman. (2015, May 18). The July Bomb Plot. Retrieved May 7 from:https://www.historylearningsite.co.uk/world-war-two/world-war-two-and-eastern-europe/the-july-bomb-plot/.

Encyclopaedia Britannica Editors. (2020, February 5). July Plot. Retrieved May 6 from: https://www.britannica.com/event/July-Plot.

Encyclopaedia Britannica Editors. (2019, November 11). Claus, Graf Schenk von Stauffenberg. Retrieved April 26 from: https://www.britannica.com/biography/Claus-Graf-Schenk-von-Stauffenberg.

Evans, Richard. (2009, September 8). Why Hitler’s Grand Plan During The Second World War Collapsed. Retrieved April 22 from: https://www.theguardian.com/world/2009/sep/08/hitler-germany-campaign-collapsed.

Greenspan, Jesse. (2019, July 30). The July Plot: When Germans Elites Tried To Kill Hitler. Retrieved April 20 from: https://www.history.com/news/july-plot-hitler-assassination-attempt-operation-valkyrie.

Hasic, Albink. (2019, July 19). Why Operation Valkyrie—The July Plot to Kill Hitler—Failed. Retrieved May 2 from: https://time.com/5629999/operation-valkyrie-july-plot/.

History.com Editors. (2009, November 9). July Plot. Retrieved April 13 from: https://www.history.com/topics/world-war-ii/july-plot.

Last, Alex. (2014, July 20). The German Officer Who Tried To Kill Hitler. Retrieved April 28 from: https://www.bbc.com/news/magazine-28330605.

Taylor, Alan. (2011, October 9). World War II: The Fall of Nazi Germany. Retrieved April 20 from: https://www.theatlantic.com/photo/2011/10/world-war-ii-the-fall-of-nazi-germany/100166/.

Posted in: Tidak Dikategorikan

Tinggalkan komentar